Tak Bertepi dan Tak Berujung…

Di sudut ruangan kecil itu aku melihatnya.
Nona Manis yang sedang menangis tersedu-sedan dalam balutan khimar merah maroonnya.
Aku terheran. Nona Manis yang terlihat tangguh itu ternyata tak sekuat kelihatannya.

Hey Nona, kenapa?
Apapun yang membuatmu menangis, ingatlah bahwa ujian itu tanda cintaNYA.

“Jangan katakan dirimu beriman sebelum teruji”
Ingat kan ucapan guru ngaji kita dulu, Nona? Mulailah syukuri segala bentuk ujianNYA yang IA hadirkan special untukmu karena itu adalah alat Allah untuk membuat sabarmu tak bertepi dan ikhlasmu tak berujung. Karena ketika kamu mampu melewatinya, pasti IA punya rencana yang jauh lebih indah. Pasti, Nona.

Nona. Masihkah Nona ingat Bunga Dandelion yang tempo hari kuberikan? Lihatlah si kecil itu. Ia tak seindah Mawar, tak seharum Melati, juga tak semahal Anggrek. Tidak banyak yang berminat melihatnya karena ia tak indah. Warnanya pun putih seperti kapas. Terlihat sangat rapuh namun ternyata sangat kuat. Ia tak pernah membenci angin meski angin terlalu sering menerbangkannya dan menghempaskannya jatuh ke tanah. Dandelion tidak pernah marah. Jangan mau kalah dengan bunga mungil itu, Nona.

Bulan di ujung langit kamar Nona Manis tampak redup. Seperti redupnya cahaya yang terpancar dari matanya. Ia menundukkan kepalanya nyaris menyentuh sajadah. Ada rasa kecewa di sana. Ada perih di hatinya yang mungkin tak sanggup ia rasakan. Aku mendekat. Kugenggam erat jari jemarinya yang mungil. Kupersilakan pundak ini menjadi tempat bersandar.

Nona…
Bukankah Allah memberikan cobaan hanya sebatas kapasitas kemampuan kita sebagai manusia? Bukankah Allah tidak pernah tidur dan sedang menyaksikan semua sakitmu? Bukankah Allah tidak pernah menzholimi umatnya?
Biarlah Allah yang menilai segala bentuk perjuanganmu, Nona. Kalau tidak di dunia, pasti di akhirat. Kalau tidak sekarang, pasti nanti.
Usaplah air matamu, Nona. Tersenyumlah.
Karenaa dunia butuh lebih banyak orang sepertimu, Nona.
Dan aku yakin, kamu pasti kuat. PASTI karena kamu adalah wanita pilihan yang Allah kuatkan..



Komentar

Postingan populer dari blog ini

AISH HIJAB SYAR'I

Bagian I : Kala Cinta-Nya Menyapa