Postingan

AISH HIJAB SYAR'I

  Tips Memilih Bahan Hijab Langkah selanjutnya setelah adalah memilih bahan yang nyaman.Setelah kita mengetahui ukuran yang tepat untuk wajah kita, Pilihlah bahan yang adem dan menyerap keringat sehingga bisa nyaman dipakai sehari-hari. Juga pilih bahan yang mudah diatur dan dibentuk sehingga menghasilkan kerudung syar’i yang cantik dan enak dilihat . Kerudung menjadi salah satu modest fesyen item yang sangat penting bagi para perempuan muslim. Tentu tidak mudah dan tidak sulit juga dalam memilih hijab yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan. Perlu sama-sama kita ketahui macam-macam bahan supaya bisa menemukan hijab yang bagus dari segi model maupun kualitas materialnya. Perlu kamu ketahui, b erikut ini adalah jenis-jenis hijab yang banyak dijual di pasaran: 1. Katun Kerudung jenis katun menjadi jenis kerudung yang paling banyak dicari para perempuan muslim karena bahannya sejuk dan sangat nyaman dipakai sehingga sangat cocok untuk dipakai sehari-hari. Namun sayangnya keru...

AISH HIJAB SYAR'I

                                                                                  Tips Memilih Hijab Hijab Aish hadir dengan jenis segi empat dan bergo tetap yang menjadi favorit bagi hamper semua hijaber adalah jenis kerudung segi empat . Karena karena mudah dipakai, motif beragam, pilihan bahan ada banyak hingga cocok digunakan di acara apapun   merupakan beberapa alasan kenapa banyak orang menyukai kerudung jenis ini. Namun sesuai dengan standar syariat dalam memilih ukuran kerudung jenis ini ternyata tidak bisa asal-asalan. Hijab Aish terdiri dari 4 ukuran, yaitu 115 x 115 cm, 120 x 120 cm, 130 x 130 cm dan 150 x 150 cm merupakan ukuran standar, kerudung dengan jenis segi empat ini. Semakin menutup dada, semakin lebar ukuran kerudung...

AISH HIJAB SYAR’I

    CALL ME, “ AISH HIJAB SYAR’I” Dewasa ini semakin banyak perempuan yang memahami bahwa menjadi muslimah sejati tidak cukup hanya dengan menjalankan sholat lima waktu, membaca qur’an, dan berhaji. Dari sekian banyak kewajiban perempuan muslim, menutup aurat menjadi salah satu yang cukup terlihat saat diterapkan. Namun berbagai macam alasan digunakan banyak perempuan untuk menghindari kewajiban tersebut, beberapa diantaranya belum siap, akhlaH belum baik, atau nanti saja jika sudah menikah. Padahal kewajiban menutup aurat tidak bisa menunggu nanti, menunggu siap, menunggu mau. Allah memerintahkan perempuan muslim untuk menutup aurat dengan menggunakan hijab tentunya bukan tanpa alasan juga pastinya harus sesuai dengan ketentuan Allah, yakin menutupi seluruh bagian tubuh, kecuali telapak tangan dan wajah. Tidak memperlihatkan sedikitpun anggota tubuh dengan menggunakan pakaian muslimah yang longgar dan kerudung syar’I agar tertutup rapat. Salah satu produk kerudung syar’I ad...

Bagian I : Kala Cinta-Nya Menyapa

“Terima kasih atas pelajaran-pelajaran indah yang pernah kau berikan untukku. Karena jika pelajaran-pelajaran indah itu tidak kau berikan, aku tak akan pernah menjadi seperti aku yang sekarang” -----  Rintik hujan tak lagi sehebat beberapa waktu lalu. Ia menjelma menjadi derai lembut yang masih setia membasahi tanah. Membekaskan jejak-jejak basah di sepanjang permukaannya. Meski malam kian larut, jendela kamarnya masih terbuka lebar. Ia menghela nafas panjang, lalu tertunduk. Cukup lama hingga matanya berkaca-kaca. Aku yakin, ada yang sengaja tertahan di sana. Yang hampir tumpah. Di pelipis matanya yang indah. Entah sudah kali ke berapa pemilik senyuman manis itu terduduk dengan wajah layunya di sana. Pemandangan yang membuat hatiku miris ini mengingatkanku akan kejadian beberapa waktu lalu. . Siang itu aku terduduk di taman sekitar kampus. Menikmati semilir angin yang terus menyapa sambil di temani segelas es teh manis. Bruuuk!! Tubuh kecilnya menabrak setiap orang yan...

Dua Huruf

Hai, apa kabarmu sekarang? Setelah hampir  8 tahun kita tidak pernah bertemu. Sejak masa putih biru itu berakhir. Sejak aku memutuskan untuk melanjutkan studi di tempat yang berlawanan arah dari kebanyakan lulusan di SMP kita. Ah, aneh sekali aku ini. Kenapa aku harus repot bertanya lagi? Toh sejujurnya aku sudah tahu kabar terbaru tentangmu. Meski kabar itu cukup membuat aku terkejut dan mendadak jadi mellow untuk beberapa hari, tapi tak apa. Karena pastinya kau bahagia dengan dia yang kau pilih untuk memakai cincin limited edition darimu itu. Kalau saja kau menemukan tulisan ini dan tahu bahwa kata-kata yang sedang kau baca adalah tentangmu, kujamin kau hanya akan terkekeh pelan atau bahkan kau hanya menyunggingkan senyum sinismu itu. Tapi untuk kali ini, aku ingin kau tahu sesuatu. Aku tak peduli jika kau bilang aku pecundang. Kau juga boleh menganggapku orang yang tak punya keberanian. Atau mungkin orang yang tak konsisten dengan pilihan. Saat kalimat pengakuan hanya...

2sks di kantor

Assalamualaykum dear kamu para calon guru dan para calon pendamping guru #Eaaa... Kali ini saya gak mau share "Sepenggal kisah yang dimodifikasi" tapi mau share Sebongkah kisah yang didramatisasi *teteep yee.. bukan deh. Skip aja, ya. Ceritanya saya dan satu teman baik saya *kan teman baiknya ada banyak hihi* sudah memasuki semester 5 menuju semester 6. Itu artiny apa? Iyaps, betul. Artinya kita sudah menjadi mahasiswi dewasa, dewasa menjelang tua. *eeh bukan ini, apaansih. Umumnya untuk mahasiswi yang memilih menjadi calon guru, menuju semester 6 kita PKL, ok? Biar saya perjelas Pe ka eL .. Pe e'pe Ka'aka e'eeeL.. Oke skip mulai 4L4Y.. Kalian tau kita PKL di mana? Sesuai dengan pakaian kita berdua yang -masih mencoba menjadi lebih baik-, dan pakaian yang lagi ngehitz sekarang. Kalian tau? Yaps, pakaian syar'i. So, kami memutuskan untuk PKL di Lembaga Syariah. Loh apa hubunganny? Eits, ada dong. Syar'i dan Syariah kan deketan. Haha.. Bukan, bu...

Andai.. ..

Andai kalian tahu.. Betapa tidak mudahnya berjuang sendirian.. Rintik hujan tak lagi sehebat beberapa waktu lalu. Ia bermetamorfosa menjadi derai lembut yang masih setia membasahi tanah. Membekaskan jejak-jejak basah yang bergulir di sepanjang permukaannya. Jendela kamarnya masih terbuka meski malam kian larut. Ia menghela nafas panjang, lalu tertunduk. Cukup lama hingga matanya berkaca-kaca. Meski aku hanya mengamati pemandangan miris ini, tapi aku tahu bahwa ada perih yang mungkin tak sanggup ia rasakan. Ada yang sengaja tertahan di sana. Yang hampir tumpah. Di pelipis matanya yang indah. Ntah sudah kali ke berapa pemilik senyuman manis itu terduduk dengan wajah layunya di sana. Hey Nona. Sampai kapan dirimu begini? Menarik diri dari permukaan. Sungguh, Aku takkan ridho melihat saudariku seperti ini. Siapapun yang membuatmu begini, semoga Allah membalas dengan balasan yang setimpal. Aku mencoba mendekat. Semakin dekat. “Andai dia tahu.” katanya lirih. Matanya s...